SMPN Satu Atap Blangtemung baru-baru ini mengadakan sebuah kegiatan yang penuh warna dan edukatif, yaitu Workshop Tari Tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada para siswa, sekaligus memberikan pengalaman langsung dalam mempelajari seni tari yang menjadi bagian dari warisan nenek moyang.
Workshop yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh seluruh siswa smpn satu atap blangtemung dari berbagai kelas. Kegiatan dibuka oleh kepala sekolah yang menekankan pentingnya pelestarian budaya tradisional di era modern ini. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tari tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, kerjasama, dan disiplin kepada generasi muda.
Acara ini menghadirkan narasumber dari sanggar tari lokal yang memiliki pengalaman dalam berbagai pertunjukan seni tradisional. Para instruktur tidak hanya mengajarkan gerakan dasar tari, tetapi juga menjelaskan filosofi di balik setiap gerakan dan kostum yang digunakan. Hal ini membuat siswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga memahami makna budaya yang terkandung dalam setiap tarian.
Workshop dimulai dengan pemanasan dan latihan gerakan dasar. Siswa tampak antusias mengikuti arahan instruktur, meskipun beberapa gerakan membutuhkan ketelitian dan koordinasi yang baik. Instruktur kemudian mengajarkan beberapa tarian tradisional khas daerah setempat, mulai dari gerakan yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Para siswa diajak untuk berlatih secara berkelompok, sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kerja sama tim yang kuat.
Selain latihan tari, siswa juga diberi kesempatan untuk mempelajari tentang pakaian adat dan properti yang digunakan dalam pertunjukan tari. Mereka belajar bagaimana menggunakan kipas, selendang, atau alat musik tradisional sebagai bagian dari tarian. Dengan demikian, workshop ini memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh, mencakup aspek gerak, seni visual, dan pengetahuan budaya.
Kegiatan ini tidak hanya menekankan teknik menari, tetapi juga mengajarkan pentingnya disiplin, konsentrasi, dan rasa tanggung jawab. Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Kepala sekolah berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih mencintai budaya Indonesia dan lebih percaya diri tampil di depan umum.
Pada akhir workshop, siswa diberikan kesempatan untuk menampilkan hasil latihan mereka dalam bentuk pertunjukan mini. Penampilan mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari guru dan teman-teman, menandakan keberhasilan kegiatan ini dalam membangun rasa percaya diri dan semangat kebersamaan. Banyak siswa merasa bangga dapat belajar menari dan mengenal budaya mereka lebih dekat.
Workshop Tari Tradisional yang diselenggarakan SMPN Satu Atap Blangtemung ini menjadi bukti nyata bahwa sekolah dapat menjadi wadah penting dalam melestarikan budaya lokal. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman siswa secara artistik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya yang dapat dijaga dan diteruskan ke generasi berikutnya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mempelajari seni tradisional Indonesia. SMPN Satu Atap Blangtemung membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter, kreativitas, dan cinta terhadap warisan budaya bangsa.